UIJ Minta Dana Rp 400 Juta di Kemendiktisaintek, Rektor : Fokus pada Digitalisasi Pembelajaran
Potrait: Potrait Rektor UIJ usai selesai rapat saat menjelaskan perihal program Program Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (PP-PTS) Tahun 2025 Senin (4/8).Fotografer : Febri Irawan
PENGEMBANGAN, www.lpmmitra.id-Universitas Islam Jember (UIJ) menunjukkan keseriusannya dalam menyongsong era digitalisasi pendidikan. Kampus yang dikenal aktif mendorong inovasi ini resmi meminta proposal Program Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (PP-PTS) Tahun 2025 senilai Rp400 juta kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Hal tersebut ditujukan untuk memperkuat infrastruktur dan kualitas. Pembelajaran berbasis digital yang dinilai semakin krusial di tengah arus transformasi teknologi dalam dunia pendidikan tinggi.
“Pengembangan dan pembelajaran digital saat ini masih dalam tahap perancangan dan pendataan. Fokusnya banyak pada kebutuhan komunikasi dan literasi digital,” ujar Rektor UIJ, Ahmad Halid, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/8).
Menurutnya , program ini merupakan upaya nyata pemerintah dalam mendorong PTS agar mampu bersaing dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Dalam proposalnya, UIJ mengusulkan beberapa prioritas program, termasuk penguatan program studi strategis, pelatihan mahasiswa, serta penyediaan ruang literasi dan sarana pendukung digital lainnya.
"Perangkat komunikasi, printer, alat digital, hingga penguatan ruang magang dan pelatihan keterampilan digital," katanya.
Dia menjelaskan bahwa seluruh barang yang diajukan dalam proposal tidak dibeli secara mandiri oleh kampus, melainkan disediakan langsung oleh pihak kementerian melalui mekanisme pengadaan pusat. Kampus hanya bertugas menyusun kebutuhan secara rinci dan menyesuaikannya dengan standar yang ditentukan.
“Kami hanya mengusulkan dan menerima. Karena memang topiknya penguatan digitalisasi, jadi termasuk juga pelatihan dosen, magang mahasiswa, dan ruang digital yang layak,” paparnya.
Program PP-PTS sendiri merupakan kebijakan strategis pemerintah dalam meningkatkan mutu PTS secara berkelanjutan. Berdasarkan data Kemendiktisaintek per Februari 2025, terdapat 2.828 institusi pendidikan tinggi yang menjadi sasaran program ini, baik universitas, politeknik, akademi, hingga sekolah tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pria yang sapaan akrabnya Halid berharap, jika proposal ini disetujui, dana yang diterima akan menjadi titik tolak penting dalam mempercepat akselerasi mutu pembelajaran yang adaptif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja ke depan.
“Kalau disetujui, ini bukan hanya soal anggaran, tapi kepercayaan. Dan itu akan kami jawab dengan kinerja dan komitmen,” paparnya.
Post a Comment