Ads

Harlah ke-39 Prodi BK UIJ: Wujudkan Generasi BK yang Unggul dan Inovatif di Era Digital

Potret: Pemotongan Tumpeng di Hari Lahir (Harlah) Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling (BK) yang ke-39 Tahun di Aula Kampus I UIJ, Rabu(31/7). Fotografer: M. Irfan Maulana



Harlah, www.lpmmitra.id- Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Jember (UIJ) memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-39 di Aula Miftahul Ulum Kampus I pada Rabu (31/7). Kegiatan ini mengusung tema Semangat Mewujudkan Generasi Bimbingan Konseling yang Unggul dan Inovatif di Era Digital. 

Kepala Program Studi (Kaprodi) BK, Fakhruddin Muttakin, mengungkapkan bahwa Prodi BK terus mengalami dinamika setiap tahunnya, baik dari segi jumlah mahasiswa maupun kualitas akademik. “Jumlah mahasiswa kami fluktuatif, kadang naik kadang turun. Namun, alhamdulillah tahun ini kami siap membuka dua kelas, meskipun tahun lalu hanya satu kelas. Selain itu, akreditasi kami juga meningkat menjadi B setelah melalui proses banding,” ujarnya.

Fakhruddin juga menekankan pentingnya pembaruan metode konseling yang relevan dengan perkembangan teknologi dan tantangan di era digital, seperti fenomena cyberbullying. “Pendekatan konseling saat ini harus inovatif dan disesuaikan dengan realitas kehidupan siswa, termasuk persoalan yang timbul dari penggunaan media sosial,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Prodi BK UIJ memiliki visi untuk mencetak lulusan yang mampu menjawab tantangan zaman, memiliki karakter Aswaja, serta siap melayani dengan empati dan profesionalisme. “Kebutuhan guru BK di Jember masih sangat besar, apalagi banyak guru senior yang sudah pensiun,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Harlah, Nafisatus Zahra, menyampaikan bahwa perayaan tahun ini tidak hanya menjadi momentum simbolik, tetapi juga mengungkap fakta baru bahwa usia Prodi BK UIJ sebenarnya telah mencapai 41 tahun. “Selama ini kita memperingati ulang tahun ke-39, tetapi berdasarkan informasi dari Wakil Rektor I yang kami terima sehari sebelum acara, ternyata usia Prodi BK sudah 41 tahun,” ungkapnya.

Zahra juga menambahkan bahwa konsep perayaan tahun ini tetap mengusung semangat seperti tahun-tahun sebelumnya, namun dengan sentuhan budaya melalui penampilan tari tradisional oleh mahasiswa BK. “Kalau tidak salah, tarian yang ditampilkan berasal dari Banyuwangi atau Jember,” ujarnya.

Perayaan Harlah ini juga menjadi ajang edukatif untuk memperkenalkan lebih jauh peran guru BK kepada mahasiswa lintas prodi. “Selama ini guru BK sering disalahpahami sebagai ‘polisi sekolah’, padahal tidak seperti itu. Melalui kegiatan ini, kami ingin memperlihatkan sisi humanis dan profesional dari profesi BK,” pungkasnya.




Pewarta : Moh. Zaenal
Editor     : Zelita Puspa Dwi Santosa

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.