Ads

Sekretaris PCNU Pujiono, Kini Jadi Sorotan Usai Namanya Muncul Sebagai Rektor Baru UIJ

WAWANCARA: Ketua Yayasan UIJ, Gus Aab saat diwawancarai di depan gedung Akademik. Jumat (19/5) Fotografer: Zulkifli 


UIJ, lpmmitra.id - Pria yang saat ini menduduki jabatan sebagai sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember, Abdul Hamid Pujiono ini menuai sorotan usai namanya muncul dan digadang gadang sejak awal Mei akan menduduki jabatan rektor baru Universitas Islam Jember (UIJ).

Pasalnya, pria yang akrab dengan sapaan Pujionoo ini memiliki latar belakang sebagai tokoh agama hingga tenaga pendidik atau dosen di perguruan tinggi negeri UIN KHAS Jember hingga saat ini. 

Pengalaman hingga kedekatan dengan lembaga yayasan menjadi momentum untuk bisa menduduki jabatan penting menjelang pelantikan rektor baru. Sebab, dalam statuta UIJ, yayasan memiliki hak menentukan dan memilih.

Ketua Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama (YPNU) Jember, Gus Aab mengatakan penentuan bakal rektor sudah ditetapkan dalam statuta. Yayasan ikut andil dalam memilih pemimpin UIJ alias rektor. "Yayasan dalam hal ini adalah lembaga, maka calon harus memenuhi persyaratan. Minimal doktor atau lektor kepala. dengan itu menjadi syarat maka akan tumbuh doktor hingga lektor baru" Ujarnya saat diwawancarai di depan gedung rektorat UIJ, (20/5).

Isu yang berkembang sejak awal masa pencalonan rektor pihaknya sudah lebih dahulu menetapkan calon yang dipilihnya terselip nama sekretaris PCNU. Pihaknya dalam hal ini, mengatakan penetapan sejak awal tidak diakui langsung sebab dirinya menyebut putusan akan diumumkan sebelum pelantikan "itu kan nanti diputuskan beberapa saat sebelum pelantikan." Ujarnya

Lanjut dia, adapun tahapan yang harus dilakukan seperti sosialisasi, penerimaan pendaftaran, verifikasi administrasi, pengajuan oleh senat kepada yayasan lalu pengumuman lolos oleh yayasan. "Ada aturan main yang yang harus diikuti calon agar dapat masuk dalam verifikasi hingga administrasi yang ditentukan," lanjut dia


Dalam prosesnya ada beberapa calon masuk dalam kategori pemilihan, tiga calon dari UIJ dan dua diantaranya dari lembaga yayasan. Pihaknya akan melakukan penetapan sesuai dengan latar belakang pendidikan yang baik, pengalaman dalam memimpin dan mau berfikir kedepan bisa mengangkat marwah perguruan tinggi tersebut lebih baik.

"Dari yang baik-baik kami cari yang terbaik ketika mewakili perguruan tinggi pantas atau tidak tampil di publik. Saat mewakili perguruan tinggi bisa mengangkat marwah UIJ ke depan lebih baik lagi," imbuhnya.

Pihaknya dalam hal ini, mengutamakan hal yang dikhawatirkan bersebrangan seperti aliran Syi'ah maupun aliran Wahabi. oleh sebab itu, hal tersebut menjadi perhatian utama karena UIJ sendiri menganut paham Ahlussunah wal jamaah (Aswaja) an Nahdiyah.

"Jangan sampek rektor UIJ terindikasi ikut Syi'ah atau Wahabi. Itu menyalahi dan mengingkari terhadap apa yang menjadi niat suci kita, ukuran utamanya disitu," pungkasnya.(*)

Pewarta: Indra Yufi Saputra
Editor: Tria Febriani


 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.