Ads

Aksi Protes Kerusakan Lingkungan, Ratusan Mahasiswa Pecinta Alam Jember Turun ke Jalan

 

SORAKAN: Terlihat salah satu mahasiswa pecinta alam lakukan aksi protes di depan Pendopo Jember, Selasa (2/5/2023)
Fotografer : Indra Yufi


JEMBER, lpmmitra.id - Ratusan masa aksi yang tergabung dalam Mahasiswa pecinta alam (Mapala) Jember gelar aksi protes kerusakan lingkungan. Aksi tersebut  berlangsung di depan pendopo kabupaten Jember. 

Selanjutnya, masa aksi berjalan kaki dari Universitas Jember (Unej) menuju pendopo. Tempat tersebut menjadi sasaran masa aksi agar bisa bertemu langsung dengan kepala dinas lingkungan hidup menyoal kerusakan lingkungan Jember.

"Ayolah segera digarap apa-apa yang belum selesai, libatkan mahasiswa pecinta alam kami siap untuk diskusi. Di Peraturan daerah (Perda) RT/RW sudah jebol masa hal semacam ini jebol lagi," ujar Koordinator lapangan (Korlap) Abdul Aziz, saat diwawancarai di depan Pendopo Jember (2/5).

Dalam orasinya Korlap tersebut menyatakan sikap, ikut serta dalam pelestarian lingkungan, pemerintah daerah ikut andil dalam menanggulangi pencemaran lingkungan, membuat peraturan pengurangan sampah sekali pakai hingga menjaga pelestarian gumuk.

Tidak berselang lama, ketua Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Sugiarto mendatangi masa aksi. Dalam wawancaranya dia mengatakan masalah terbesar adanya budaya membuang sampah sembarangan yang sudah turun temurun. Oleh sebab itu, pihaknya membutuhkan waktu mengatasi budaya tersebut. 

"Karena yang mau kita rubah sebuah budaya kebiasaan yang sudah turun temurun maka kami dari pihak lingkungan hidup butuh waktu juga gerakan," lanjut dia.

Rencana pelaksanaan program sekolah Adiwiyata, diharapkan mampu membuat masyarakat di sekitar sekolah menyadari bahwa lingkungan yang hijau sebagai lingkungan yang sehat bagi kesehatan.

"Kita butuh agen perubahan. Lah agen perubahan tersebut kita mulai dari sekolah. Adanya program sekolah Adiwiyata diharapkan ketika siswa pulang kerumah melakukan sosialiasi yang kami berikan tentang menjaga kelestarian lingkungan," Pungkasnya.

Pewarta: Indra Yufi Saputra
Editor: Tria Febriani





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.