Ads

PEREKRUTAN KARYAWAN UIJ MENIMBULKAN KONTROVERSI


MITRA_Pergantian Kepala Bagian (Kabag) Keuangan UIJ menjadi perbincangan di linkungan  Universitas Islam Jember (UIJ). Sebagaimana telah dijelaskan oleh  rektor UIJ, Abdul Hadi bahwasanya Izul Aslah merupakan anak dari mantan Wakil Rektor III, Saiful Bahri. Pengangkatan tersebut menuai kontroversi karena dianggap nepotisme oleh warga UIJ, Kamis (3/5).
            Kebijakan tersebut dikritisi oleh Alwi Alkaff, mantan Dekan FISIP UIJ. Namun ia menyampaikan bahwa kritikannya tidak dihiraukan oleh rektorat. Bahkan dirinya mengaku tidak sependapat dengan kebijakan yang terjadi.
            “Itulah yang kami tidak inginkan, ketika keputusan diambil secara sepihak. Bahkan ada oknum yang mengatasnamakan yayasan, padahal yayasan orangnya baik.” ujarnya kepada reporter Mitra.
            Pria kelahiran Pasuruan itu menginginkan perekrutan pegawai harus sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang berlaku. Dilakukannya seleksi dan tes sesuai dengan bidang keahliannya terutama dalam akhlaq. Sehingga terpilih pegawai yang profesional dan kompeten dibidangnya.
Abdul Hadi menyatakan bahwa pengangkatan kabag keuangan murni dipilih olehnya. Hal tersebut karena Izul benar-benar lulusan akutansi, sehingga kompeten dengan bidangnya. lantaran profesinya yang cocok. Dirinya menginginkan keuangan di UIJ dapat terarsip dengan rapi tidak seperti sebelumnya.
“Kepala Bagian Keungan yang sekarang itu murni saya yang memilih, bukan karena anak dari Pak Saiful Bahri. Saya memilih dia  karena memang dia sudah S2 akuntansi, jadi sudah cocok dengan bidangnya. ” jelasnya.
Komentar Ilham Wahyudi, Mahasiswa FISIP mengatakan, bahwa perekutan pegawai dan karyawan UIJ masih kurang selektif.Ia merasa kurang puas dengan pelayanan yang ada di UIJ karena pegawai yang ada tidak sesuai dengan kapasitasnya.
“Tadi saja ada mahasiswa yang merasa bingung dengankeuangan. Di Keuangan sudah pakai Excel tapi mengapa masih saja sulit untuk melakukan penjumlahan. Seharusnya tinggal memasukkan rumus dan angka sudah selesai, tapi mengapa masih bingung?” Jelasnya. (M/KN)

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.