Ads

Peran Pendidikan dalam Mengembangkan Kebudayaan


Pendidikan secara praktis tak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses mentransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan. Amos dan graca Amilia (2017:11),Ki Hajar Dewantaramenyatakan pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Sedangkan menurut T.O. Ihrom (2017:18) Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat yang manapun dan tidak hanya mengenai sebagian dari cara hidup itu yaitu bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan. Kebudayaan menunjuk kepada berbagai aspek kehidupan. Kata itu meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan, sikap-sikap , dan juga hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok.
Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan budaya inovatif dan kompetitif. Perkembangan ilmu dan teknologi tidak dapat disangkal akan dipengaruhi oleh pendidikan. Pendidikan juga bagian dari kebudayaan itu sendiri yang memiliki pengaruh timbal balik. Bila kebudayaan berubah maka pendidikan juga bisa berubah dan bila pendidikan berubah akan dapat mengubah kebudayaan.
Berbeda dengan UU No 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Sedangkan menurut Parsudi Suparlan, Kebudayaan adalah semua pengetahuan manusia yang merupakan makhluk sosial yang dipakai untuk dapat memahami dan sebagai interpretasi dari lingkungan dan pengalamannya. Kebudayaan juga dipakai untuk landasan dalam bertingkah laku.
Jadi, tampak bahwa pendidikan berperan dalam mengembangkan kebudayaan. Proses pendidikan manusia dibina, ditumbuhkan dan dikembangkan potensinya. Semakin potensi seorang dikembangkan semakin ia mampu menciptakan dan mengembangkan kebudayaan. Sebab, pelaku (faktor) kebudayaan adalah manusia. Manusia sebagai makhluk berbudaya, pada hakikatnya adalah pencipta budaya itu sendiri. Kebudayaan itu kemudian meningkatkan sejalan dengan peningkatan potensi manusia yaitu pencipta budaya itu dengan pendidikan.

*Penulis saat ini masih duduk di semester I  prodi Ilmu Komunikasi dan merupakan anggota aktif LPM Mitra

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.