Ads

Cara Unik Mahasiswa UIJ Rayakan Kelulusan





sumber gambar : radar jember

       
Lulus dalam sebuah pendidikan formal memang sangat membawa kesan tersendiri bagi setiap orang, terlebih mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas akhir dalam sebuah perguruan tiinggi, pasti akan menjadi sebuah kebanggaan.
            Sehingga kebanyakan baik siswa atau mahasiswa,  mereka merayakan kelulusan tersebut berupa, traktiran, liburan bahkann tidak jarang ada juga yang bersengang-senang ditempat hiburan, hal itu semata-mata untuk melampiaskan rasa bangganya, jadi wajar lah....
            Namun hal berbeda yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah Universitas Islam jember yang baru saja selesai melaksanakan sidang Skripsi saat pandemik Covid-19.  Mereka cenderung melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan sembako kepada tukan becak adan kaum duafa,  yang dirasa paling  berdapak ekonomi akibat wabah tersebut.
            Kabarnya, ide bagi-bagi sembako ini  adalah hasil ide dadakan yang diperoleh dari salah seorang peserta sidang skrpsi yang bernama Asaad Syamsul Arifin, yaitu dengan cara patungan seluruh peserta sidang  yang kemungkinan berjumlah  20 orang.
Sehingga, tidak heran jika gerakan sosial yang diselenggarakan oleh  sarjana anyaran yang baru selesai sidang skripsi ini, menjadi sorotan publik, bahkan media. Sebab, Selain unik, sangat mungkin sekali,  kalau perayaan kelulusan tersebut adalah pertama kalinya diselenggarkan oleh para mahasiswa di Perguruan Tinggi se-jember.
            Oleh karena itu, kegiatan mereka dapat menjadi pelajaran bersama bagi kita semua bahwa di tengah pandemik virus korona ini, tidak perlu menyalahkan siapapun, apalagi meneriakan konspirasi global Covid-19.  lantaran hal tersebut tidak akan menyelesaikan persoalan ekonomi masyarakat.
            Lebih baik, bergerak dan membantu sesama , khususnya yang paling berdampak ekonominya akibat adanya Wabah tersebut. tentunya disesuaikan dengan kekuat dan semampu kita. Sebab  , hal itu adalh  langkah nyata bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat miskin. Sehingga paling tidak membuat orang lemah bisa tersenyum karena bantuan yang kita berikan. Jangankan kan orang lemah wong saya dikasih juga seneng kok...[]

Oleh : Imam Nawawi                                                                                                 
Penulis adalah anggota Penuh  LPM Mitra yang saat ini duduk di Semester delapan PAI
           





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.