Ads

Gadget, Taman Siswa Masa Depan



           

Penulis : Imam Nawawi
           Berbicara tentang taman siswa kita pasti teringat dengan sosok tokoh nasional bernama Ki Hajar Dewantoro yang di kenal dengan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia sekaligus mentri pendidikan pertama Indonesia.
            Mungkin jika dikaitkan dengan gadget akan sedikit aneh, sebab selama ini perangkat elektronik kecil ini selalu dinilai membawa dampak negatif terhadap karakter peserta didik, lantaran dapat membuat anak cuek terhadap lingkungan, akibat main game dan rentan adanya situs yang berbaur pornografi.
            Sementra, taman siswa merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dibangun untuk menjembatani rakyat kecil agar bisa belajar dan  mampu mengimbangi pendidikan barat dimasa zaman Ki Hajar Dewantoro. Mungkin, pendapat pendapat tersebut ada benarnya juga.
            Namun , sejak wabah Covid-19 ini menyerang bangsa indonesia, dan pemerintah berusaha memutus rantai penyebaran virus tersebut, yakni dengan menggunakan sistem belajar jarak jauh, maka dengan terpaksa hampir semua lembaga menggunakan gadget, melalui belajar online.
            Sehingga, revolusi pembelajaran dilakukan, dimana sebelumnya, setiap hari anak-anak yang dulunya jarang mengguakan gadget lantaran dirumah dimarah orang tua, sekarang setiap waktu tidak bisa lepas dari gadgetnya. Demi memenuhii kewajiban belajarnya.
            Jika kita lihat seksama, sepertinya, merdeka belajar yang di kampanyekan mentri Nadiem Makarim ini dapat terwujud, melalui pemanfaatan gatget ini. sebab selama ini, siswa hanya belajar materi satu buku paket yang diberi dari sekolah, sehingga membuat mereka  berfikirnya sempit dan kurang visioner.
Maka, melalui merdeka belajar dengan gatget, dapat membuat siswa bebas mencari sumber materi yang ada di internet, sehingga terciptanya taman siswa dalam pola pembelajaran yang lebih menyenangkan. Maka, secara perlahan kemampuan literasi siswa akan cepat berkembang, sesuai dengan kemajuan teknologi.
            Sayangnya, tidak semudah itu akan terwujud, perlu adanya pengawasan dari orang tua. Sebab dikhawatirkan kesempatan belajar online dimanfaatka anak didik untuk bermain game dan mengakses situs pornografi. Oleh karena itu, para orang tua juga harus belajar tetang penggunaan gadget. Agar dapat mengontrol belajar anaknya, serta memberikan edukasi tentang penggunaan gadget yang bijak. Secara halus orang tua tidak boleh gagap teknologi, tetapi selalu berfikir terbuka dan berusaha menyesuaikan perkembangan zaman. Jika hal tersebut bisa terwujud, maka seorang anak tidak akan merasa terjajah akibat sekolah, tetapi merasa tertantang dengan adanya sekolah.[]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.