Ads

Aliansi Mahasiswa Demo di Depan Kantor Keuangan UIJ

 

Fotografer : Risky Miftahul Ulum

Lantang : Aliansi mahasiswa saat berorasi di depan kantor keungan UIJ, Selasa (18/8)

MITRA­_Aliansi Mahasiswa Demo didepan kantor Keuangan Universitas Islam Jember (UIJ) bahkan sampai menyegel universitas. Aksi menuntut supaya adanya pengembalian subsisdi kuota internet dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan pengembalian dana Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah dibayar oleh mahasiswa. Hal tersebut berlangsung, Selasa (18/8).

Ketua koordinator Lapangan Dimas Darmo mengungkapkan bahwa dalam aksi tersebut terdapat dua tuntutan. Kata dia, adanya  penggantian  paket data dengan  50 % UKT. Selain itu lanjutnya,  pengembalian dana KKN sebesar 50% yakni 250 ribu rupiah. “paket data itu sia-sia karena sudah banyak dari mahasiswa yang menggunakan ­dual SIM dan rumahnya pun banyak yang di desa sehingga susah sinyal”katanya kepada Reporter Mitra.

Dimas juga menambahkan bahwa perlunya  pengembalian dana KKN yang telah diibayar oleh mahasiswa. Sebab, menurutnya penerapan kuliah tersebut  terkesan kurang tepat. lantaran hanya berupa teori saja tanpa melakukan praktek langsung. “Mahasiswa semester enam yang mengikuti KKN dilakukan secara online di desa masing-masing sehingga praktek sosial dilapangan berbeda dengan seharusnya” ungkap dimas.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor II Nanang Tri Budiman mengatakan bahwa seluruh usulan mahasiswa diterima dulu. Namun menurutnya, pihak rektorat tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Sehingga, lanjutnya, hal tersebut perlu dirapatkan terlebih dahulu.”akan kita sampaikan, besok  akan kita rapatkan dan ditindak lanjuti,” tanggapnya.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa Fathur Rohman mengatakan bahwa sebelumnya telah dua kali melakukan dialog bersama pihak rektorat. Bahkan kata dia,  semua usulan mahasiswa pada waktu itu telah ditandatangani oleh pihak yayasan. Namuan , lanjutnya, hingga sekarang belum ada kejelasan.” Kita sudah memberi waktu kurang lebih 26 hari untuk membahas tuntutan yang di audiensi pada saat itu, ternyata hingga hari ini tidak selaras dengan apa yang mahasiswa minta,” terangnya.

Fathur juga mangaku seandainya nanti ada amukan masa dari mahasiswa. Kata dia  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tidak akan ikut campur lagi. “seandainya nanti mereka marah karena tuntutannya, BEM tidak akan ikut-ikut lagi, wes monggo,” tukasnya.

Dalam aksi tersebut rupanya tidak ada titik temu untuk memperoleh solusi, sehingga berakhir dengan penyegelan kampus.[Beb/Kh]

7 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.