Ads

LP2M tidak Tahu Atribut Kapan Selesai, BEM UIJ: Secara Tidak Langsung Dia Mengatakan Lepas dari Tanggung Jawab

Potret: Ketua Lemabaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Siti Roudlotul Hikamah yang Sedikit Emosi Saat di Konfirmasi Perihal Atribut KKN Kolaboratif tahun 2023 di ruang kerjanya, Senin (10/7). Fotografer: Khotibul Umam


UIJ, lpmmitra.id- Mahasiswa Universitas Islam Jember (UIJ) kebingungan perihal atribut Kuliah Kerja Nyata (KKN), pasalnya hingga saat ini fasilitas yang akan di gunakan untuk program tahunan tersebut masih dalam proses pemesanan. Keterlambatan itu di sebabkan banyak mahasiswa yang di anggap terlalu santai untuk menyetorkan data KKN, sehingga penyelesaianya tidak tepat waktu. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Siti Roudlotul Hikamah.

Pihak LP2M, lanjut dia, telah memberi waktu penyetoran data KKN sejak awal puasa hingga akhir bulan Mei, namun masih ada  mahasiswa yang menyerahkan  pada bulan Juni. “Kita nggak bisa pesen kalau semuanya belum terkumpul, kan kita pesennya S berapa L berapa M berapa. Karena anak-anak molor, maka akhirnya kita pesennya molor,” jelasnya saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Senin (10/7).

Fasilitas yang sudah ada di ruang LP2M hanya kaos saja, sementara untuk jaket,  belum di umumkan karena pihaknya tidak mengetahui kapan akan terselesaikan dan disebarkan kepada mahasiswa. “ Ya saya ndak tau juga, belum jadi kok , masih proses ke rekanannya UIJ,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIJ Mohammad Roni mengatakan, seharusnya hal itu diketahui, kapan jaket KKN bisa diambil dari penggarap, sebab yang mempunyai kontrak dengan penjahit adalah pihak LP2M. “Secara tidak langsung dia mengatakan lepas dari tanggung jawab, Minimal kita kan butuh jawaban sebenarnya, bulan ini atau berapa hari lagi,” terangnya.

Presiden Mahasiswa (Presma) itu melanjutkan, jika LP2M taat terhadap peraturan yang telah di buat sendiri, maka tidak akan ada keterlambatan seperti yang terjadi sekarang.”Kalau taat terhadap sistem, tinggal aja yang belum menyetorkan. Yang nggak nyetorkan sanksinya ini sudah, suruh siapa telat, kan seperti itu kalau disiplin tentang sistem,” pungkasnya.

Pewarta: Kholid Suyanto

Editor: Tria Febriani

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.