Ads

Teruntuk Rindu

OLEH: NUR AHLAQ KOMARIYAH

Sengaja aku memberi jeda
Agar gemuruh tak selalu menggetarkan dada.
Menyekanya supaya tak jatuh dalam gelisah yang teramat payah.
Mengizinkannya berhenti sejenak, jikalau merasa sesak.
Barangkali, rindu lelah jika fikiran terus bertingkah.

Rindu,
Kuizinkan kau istirahat dalam pangkuan kalbu
Tak selalu harus keluar untuk sebuah temu
Karena dinginnya angan yang mematahkan ingatan.
Tinggal ruang sanubari, tempat untuk menyendiri dan merenungi

Di jalan bayangan
kulihat rindu kebingungan,
mencari alamat angan,
berjalan sempoyongan tak ada yang menggenggam.
Mengelilingi relung paling terdalam sampai manjat ingatan

Tak ingatkah Tuan sudah tak lagi mau menyapa?
Senja di bawah langit menara
Di penghujung senja
Aku melanglang
Kutapaki langkah demi langkah

Aku terdiam
Berlabuh di dermaga rindu
Saat ingin bertandang,
Rintik datang mengguyur
Menyatu padu dengan malamku yang syahdu

Adakah yang lebih bahagia dari rindu berujung temu?
Adakah yang lebih menggetar dari tetesan  yang membanjir?
Adakah yang lebih mempesona dari suasana kala itu?

Kala cakrawala beralih petang
Rembulan datang menyapa
Dan kelam pun siap menyambut

Dibawah langit menara.
Diriku bersandar.
Mengindahkan suara adzan yang berkumandang.
Membuat khusyuk hatiku.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.