Ads

Covid-19 Menyerang Perekonomian Indonesia

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi 2
Sumber: liputan6.com
Oleh: Khusniatul Latifah


Akhir-akhir ini, muncul sebuah pandemi virus yang sangat berbahaya. Kabarnya asal mula virus ini ialah dari negara china. Tepatnya di Wuhan, provinsi Hubei. Bukan hanya china saja yang terkena, ternyata beberapa negara lain dibelahan dunia juga terdampak virus ini, termasuk Indonesi.
Virus Corona yang sering disebut  covid-19 diisukan menyerang ratusan manusia sangat cepat , baik dikota maupun wilayah pinggiran Indonesia. Selain kesehatan yang terkena, rupanya juga mengancam perekonomian Negara, termasuk  Indonesia. Buktinya , sejumlah tempat menyumbang ekonomi negara seperti mall, pariwisata, pasar, Hotel dan sebagainya pendapatannya telah menurun, kabarnya mencapai 30%.
Hal tersebut terjadi sejak pemerintah menganjurkan seluruh lapisan masyarakat untuk social distancing (menjauhkandiridarikeramaian). Padahan tidak semua rakyat Indonesia mempunyai penghasilan tetap. Seperti, Jurnalis, Petani, Tukang Ojek, Dokter, Perawat, Pedagang kaki lima dan lain sebagainya. Sebab keharusan bagi mereka tetap beraktifitas diluar rumah, meski pun covid 19  mengintai kesehatannya.
Seharusnya, pemerintah harus mengkaji ulang jika melakukan lockdown. Mengingat, Indonesia merupakan salah satu  negara, yang dikabarkan mengalamai pertumbuhan sektor perekomomian cukup baik tahun 2019. Apabila adanya Covid-19 masyarakatnya dibatasi secara berlebihan, dengan menghimbau agar kerja dari rumah, sekolah dan kuliah di rumah ,segala aktivitas di rumah menurut saya kurang pas. Sebab belum ada subsidi yang diberikan oleh pemerintah pusat terhadap mereka yang diharuskan berada di rumah.
Selain itu, jika lockdown  dilakukan dengan alasan pandemik visrus ini,maka sangat memungkinkan akan banyak investor gulung tikar, sehingga saham mereka akan dijual dengan harga murah, tentunya yang paling siap membeli adalah para kolongmeret.
Bahkan, dikhawatirkan setelah Covid-19 berakhir, akan terjadi krisis moneter besar dibelahan dunia seperti tahun 1998, mengingat persoalan ini sudah menjadi masalah Internasional, sehingga negara yang terdampak ekonominya akan hutang lagi ,  tentu yang paling siap memberikan pinjaman adalah  Bank Dunia.
Oleh sebab itu, persalan Covid-19 yang akan mampu mengakibatkan inflasi atau penurunan terhadap perekonomian Indonesia, saat ini harus diatasi, baik jangka panjang dan juga jangka pendeknya. Tentu bukan membatasi aktifitas kerja masyarat secara berlebihan.
Namun menurut penulis, lebih tepanya sistem ekonomi kita saat ini yang sudah saatnya dirubah. Hal ini bukan hanya untuk mengadapi Covid-19, tetapi juga menyelamatkan negara terhadap hutang yang lebih besar lagi. Oleh karena itu yang sangat cocok adalah sistem ekonomi kerakyatan dengan dukungan sitem ekonomi perdesaan, melalui semangat gotong royong dan berdikari bersama.[]  

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.