Ads

Rektor UIJ: Pelaku Pemotongan Uang KIP-K Sudah Dipanggil

 


POTRET: Ahmad Halid, Rektor UIJ saat menjelaskan tindak lanjut kasus pemotongan uang KIP-K di UIJ, Rabu (5/2. Fotografer : Febri Irawan

UIJ, lpmmitra.id- Rektor Universitas Islam Jember (UIJ), sudah memanggil pelaku pemotongan biaya hidup mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) tersangka diminta untuk mengembalikan uang yang dipotong.Hal tersebut dikatakan langsung oleh Rektor UIJ , Ahmad Halid, Rabu (5/6). 

Dia menyampaikan pihaknya sudah menangani kasus Pungutan liar (Pungli), dirinya sudah memanggil pelaku dia menekankan supaya mengembalikan uang yang dipotong tersebut. "Pelaku sudah dipanggil, sudah menghadap, dan ingin mengembalikan uangnya, " ujarnya. 

Halid ampanya juga mengatakan bahwa ada dua pilihan sanksi yang akan diberikan kepada pelaku, yaitu sanksi keras berupa dikeluarkan dari Universitas dan sanksi ringan berupa non aktif selama tiga bulan. "Sanksi akademik yang kami miliki ada sanksi keras berupa dikeluarkan, dan sanksi ringan itu non aktif selama tiga bulan," katanya.

Namun, dirinya mengaku pihaknya belum bisa menetapkan sanksi apa yang akan diberikan kepada pelaku karena masih menunggu hasil proses investigasi lanjutan untuk mengetahui apakah ada orang lain yang ikut serta dalam tindakan pemotongan uang KIP-K tersebut. "Masih proses investigasi, dekan sudah di panggil sekarang, pelakunya sudah kita panggil kemarin,nantinya pihak kami akan mengembangkan kasus ini apakah ada orang lain yang membantu, " tegasnya. 

Pimpinan UIJ tersebut meluruskan bahwa kasus pemotongan uang KIP-K yang terjadi di kampus bukanlah instruksi dari kami. "Pada prinsipnya itu bukan instruksi dari siapapun, tapi adalah oknum, dan Universitas melarang bahkan mengharamkan," ulas pimpinan tertinggi kampus  Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) ini.


Pewarta: Athok Ainur Ridho

Editor: Jelita Puspa Dewi Santosa

2 komentar:

  1. Usut tuntas pak, investigasi juga pak ifan (TU) itu pak dan oknum lainnya

    BalasHapus
  2. isunya cuma gorengan semata atau gimana nih bukannya kejadian ini terjadi ditahun 2024 baru diangkat sekarang? ada apa nih? kampus dan ormawanya?

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.