Mahasiswi Jember Dirudapaksa, Fatayat NU Kritik Minimnya Unit PPA di Polsek
Meski telah melapor ke aparat setempat, penanganan kasus dinilai lamban hingga pelaku berhasil melarikan diri.
Keterlambatan itu memicu protes dari berbagai pihak, termasuk Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jember, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI PMII), dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) IKA PMII yang menuntut keadilan serta perlindungan yang layak bagi korban.
Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Jember, Nurul Hidayah, menyoroti akar persoalan dari lambannya penanganan kasus tersebut sebagian besar Polsek di Kabupaten Jember belum memiliki Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Akibatnya, penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sering kali tersendat.
“Sebagian Polsek di Jember tidak memiliki unit PPA. Padahal, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak perlu penanganan cepat dan profesional. Unit PPA hanya ada di Polres, tapi itu bukan alasan untuk lambat melayani korban,” ujarnya saat diwawancarai, Selasa (21/10).
Perempuan yang akrab disapa Nurul menilai, keterlambatan di Polsek Balung adalah contoh nyata lemahnya sistem perlindungan korban di tingkat bawah.
Ia menegaskan bahwa ketiadaan unit PPA menyebabkan banyak korban tidak memperoleh pendampingan hukum maupun psikologis dengan layak.
“Jangan sampai kasus ini baru mendapat perhatian karena dikawal oleh organisasi. Bagaimana nasib korban lain yang tidak punya akses untuk mengadu? Ini menunjukkan bahwa sistem perlindungan di tingkat Polsek belum berjalan sebagaimana mestinya,” katanya.
Lebih lanjut, Fatayat NU bersama LBH dan PMII Jember mendorong adanya reformasi sistem penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik dari sisi kelembagaan maupun pelayanan publik.
“Kami ingin menegaskan bahwa kepolisian bukan hanya penegak hukum, tetapi juga harus menjadi pelindung bagi perempuan dan anak. Setiap Polsek seharusnya memiliki unit atau petugas khusus yang memahami penanganan korban secara manusiawi,” pungkasnya.
Terkait lambannya penanganan awal oleh Polsek Balung, Kapolres Jember AKBP Boby Adimas Candra Putra menyatakan bahwa hal tersebut akan menjadi perhatian dan bahan evaluasi bagi jajarannya.
Ia menambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
“Kasus ini menjadi catatan penting bagi kami untuk memperbaiki kinerja dan koordinasi di tingkat Polsek,” jelasnya.
Pewarta: Febri Irawan
Post a Comment