Ads

Kebiasaan Baru Akibat Virus Corona


Image result for ilustrasi coronavirus
Sumber: liputan6.com
Mungkin pembaca sudah sering mendengar virus baru yang saat ini menjadi trending topik di beberapa media penyiaran Indonesia, yaitu Virus Corona. Bahkan kabarnya, sudah 90 kasus pasien yang telah positif menderita virus yang dijuliki Covid-19 ini.  
Hingga hari ini, media-media tidak berhenti mengabarkan perkembangan virus tersebut, khususnya di Indonesia. Selain itu dari sejumah kabar yang beredar, penularan virus ini sangat cepat antar satu hingga dua hari saja.
Bukan hanya itu , kabarnya belum ada obat penawar bagi sang penderita untuk bisa sembuh. Sehingga membuat beberapa lembaga pendidikan juga ada yang diliburkan, akibat wabah penyakit baru tersebut.
Demi keselamatan diri, sejulah mayarakat berusaha dan berbondong-bondong membeli masker, berharap agar tidak tertular  virus . Namun, hal itu malah dimanfaatkan oleh sejumlah oknum demi meperoleh keuntungan, yakni  malalui penimbunan masker.
Selain itu, juga terdapat upaya menghindari sentuhan langsung terhadap  penderita. Seperti yang dilakukan Mentri Keuangan Republik Indonesia (RI) Srimulyani dan mantan Presiden RI Jusuf Kalla, membuat  pubik heboh. yaitu  berjabatan tidak menggunakan telapak tangan, tetapi menyentuhkan masing-masing siku. Kabarnya sih bentuk salaman anti corona.
Meski hal tersebut terkesan sedikit anah, tetapi mereka berusaha memberikan sedikit pemahaman agar kita terhindar dari virus tersebu. Sebab, cara itu dianggap  mampu menghindarkan diri, supaya tidak bersentuhan langsung dengan penderita yang belum terdeteksi. Sehingga, dirasa sedikit menghambat penyebaran virus asal cina ini.
penulis bayangkan, jika virus ini belarut-larut tidak kunjung ditemukan obatnya. Maka perlahan-lahan kebiasaan masyarakat akan berubah, seperti selalu bermasker saat beraktivitas, berjabat tangan dengan siku, dan mungkin kedepannya  ada kebiasaan yang lebih konyol.
Maka dari itu, penulis berharap supaya pemerintah lebih giat dalam penanganan virus ini, dengan meningkatkan sistem krantiana bagi penderita. Syukur-sukur kalau bisa, sesegera mungkin mencari penawarnya, agar masyarakat tidak mengalami trauma.
Namun jangan lupa, selalu melaporkan perkembangan tentang Virus Covid-19 ini kepada publik, agar masyrakat memperoleh pemahaman, sehingga mampu bersiaga dalam menghadapi segala situasi yang akan terjadi.[]
Oleh: Imam Nawawi

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.