Penerima KIP-K UIJ, Lima Mahasiswa Berhenti, Kemahasiswaan : Kita Akan Lakukan Pembinaan
Potret : Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan UIJ, Abdul Basir saat diwawancarai oleh Reporter LPM Mitra,di ruang kerjanya perihal Jumlah mahasiswa penerima KIP-K yang memundurkan diri Senin, (16/06). Fotografer : Febri Irawan
BEASISWA, www.lpmmitra.id- Universitas Islam Jember (UIJ) mencatat ada sejumlah lima mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang memutuskan berhenti studi dalam kurun waktu tahun 2021 hingga 2024.Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan UIJ, Abdul Basir saat diwawancarai oleh Reporter LPM Mitra diruang kerjanya, Senin (16/6).
Dia mengungkapkan dari total penerima KIP-K yang mencapai lebih dari seribu mahasiswa selama periode tersebut, tercatat sekitar lima mahasiswa yang berhenti studi pada tahun 2024."Data terkahir kemarin yang saya cek ada 5 orang yang berhenti kuliah KIP-K dicabut, "ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Abas menyatakan bahwa mahasiswa penerima KIP-K diwajibkan memenuhi persyaratan akademik yang ketat, salah satunya menjaga Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tidak boleh turun di bawah angka tiga. "Jika terdapat mahasiswa yang nilai akademiknya menurun, maka akan dilakukan langkah pembinaan dan pemantauan secara intensif," katanya.
Ia menambahkan bahwa kampus berupaya keras agar tidak sampai ada mahasiswa penerima KIP-K yang berhenti begitu saja. "Kami melakukan koordinasi dengan program studi agar mahasiswa yang kurang aktif atau IPK-nya menurun bisa diberi pembinaan dan motivasi agar kembali meningkat," ujarnya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa pembinaan dilakukan secara personal dengan pemanggilan mahasiswa untuk berdiskusi dan memberikan dukungan. Dalam tahun terakhir, sekitar 10 mahasiswa yang mengalami penurunan prestasi akademik telah menerima pembinaan dari pihak kampus.
Pihaknya juga menegaskan pentingnya kerja sama antara program studi dan kemahasiswaan untuk menjaga komitmen mahasiswa penerima KIP-K agar tetap aktif dan memanfaatkan program tersebut dengan optimal.
"Kami ingin memastikan bahwa bantuan pendidikan dari pemerintah melalui KIP-K benar-benar dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan studi dengan baik," tuturnya.
Pewarta : Febri Irawan
Editor : Jelita Puspa Dwi Santosa
Post a Comment