Ads

Tak Ditemui Rektor UIJ, Demo Tolak Kebijakan KKN Mahasiswa Segel Gedung Rektorat



Potret : para mahasiswa pendemo yang berhasil memasuki ruangan Rektorat Universitas Islam Jember (UIJ) setelah Rektor tidak  mau hadir untuk menemui , Selasa (17/06). Fotografer : Zulkifli


DEMONTRASI,www.lpmmitra.id -Demo mahasiswa Universitas Islam Jember (UIJ) pada Selasa, 17 Juni 2025. Menolak kebijakan rektor perihal Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dalam aksi tersebut mahasiswa menyegel gedung rektorat perihal pimpinan tertinggi UIJ  tidak menemui pendemo. 

Pantau reporter Lpm Mitra demonstran membawa bambu dan rantai yang di letakan di depan pintu gedung rektorat sambil membakar ban bekas. Hal tersebut bentuk kekecewaan mereka terhadap kebijakan baru rektor UIJ  tentang (KKN) yang tidak mendapatkan fasilitas jaket. 

Menurut Koordinator lapangan (korlap) aksi, Hendi Apriliyanto, penyegelan itu  dilakukan sebagai bentuk protes atas kebijakan Rektor UIJ perihal yang dinilai tidak pro-mahasiswa. "Kami akan melakukan penyegelan sampai nantinya ada tindak lanjut dari rektorat," katanya.

Hendi sapaan akrabnya menuntut pengembalian hak-hak mahasiswa dan pengembalian dwifungsi. Mereka juga menuntut agar Rektor UIJ lebih transparan dalam membuat kebijakan. "Kami sudah berkali-kali melakukan aksi, tapi tidak ada hasilnya," ujar mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Ilkom) tersebut.

Sementara itu Kepala Biro (Kabiro) UIJ, Ach. Ilyasi, menjelaskan bahwa Rektor UIJ tidak dapat hadir karena sedang menjalankan tugas di luar. "Pak Rektor sedang bertugas di luar, bersosialisasi dengan guru-guru Ma'arif," ucapnya. 

Ilyas juga menanggapi aksi penyegelan gedung oleh mahasiswa sebagai bagian dari proses demokrasi. "Silakan, selama tidak merusak fasilitas dan tidak anarkis, tidak apa-apa. Namanya juga demokrasi," ulasnya.


Pewarta : Athok Ainurridho

Editor : Jelita Puspa Dwi Santosa



2 komentar:

  1. menurut ku ini jangan hanya berfokus pada rektor nya saja, usut dan selidiki bawahan nya juga, karena denger² tadi katanya sempat mau di tanda tangani oleh rektor, tapi dicegah oleh bawahannya, seperti ada yang ganjal sehingga tidak jadi ditanda tangani. dan saran juga kepada mahasiswa demonya ini terlalu extrim, dan banyak mengeluarkan kata-kata kotor yang menurut saya tidak mencerminkan kepribadian seorang mahasiswa, demo boleh tapi attitude nya dijaga, demo harus profesional dan berwibawa

    BalasHapus
  2. haruss merusak fasilitas dulu yaa dan anarkis biar di liat rektor

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.