Hadiri Pelepasan KKN Kolaboratif, Bupati Jember: Angka Kemiskinan Tertinggi Kedua di Jawa Timur
Potrait : Bupati Jember, Muhammad Fawait, saat memberikan sambutan dalam acara pelepasan 3078 ribu mahasiswa peserta KKN Kolaboratif di Alun-Alun Kota Jember. Ia menyoroti angka kemiskinan Jember yang tertinggi kedua di Jawa Timur dan berharap mahasiswa menjadi agen perubahan di desa.Kamis (17/7). Fotografer : Febri Irawan
KEMISKINAN, www.lpmmitra.id- Kabupaten Jember kini menghadapi kenyataan pahit sebagai wilayah dengan tingkat kemiskinan tertinggi kedua di Jawa Timur. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, dalam acara pelepasan lebih dari 3078 ribu mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif yang digelar di Alun-Alun Kota Jember pada 9 Juli 2025.
Acara pelepasan yang berlangsung meriah tersebut bukan sekadar seremoni. Dalam sambutannya, Bupati Jember menyampaikan pesan serius dan mendalam mengenai kondisi riil yang dihadapi Kabupaten Jember saat ini, mulai dari kemiskinan ekstrem, tingginya angka stunting, hingga kasus kematian ibu yang memprihatinkan.
“Masalah kemiskinan dan stunting di Jember sangat kompleks. Oleh karena itu, saya minta para mahasiswa yang terjun dalam KKN Kolaboratif ini tidak hanya datang dan tinggal di desa, tetapi benar-benar hadir dan berkontribusi nyata,” tegasnya di hadapan ribuan peserta.
Pria yang akrab disapa Gus Fawait ini meminta para mahasiswa untuk tidak hanya menjalankan program KKN seperti biasanya, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat. Salah satu tugas penting yang diamanatkan kepada mereka adalah membantu proses verifikasi data penerima bantuan sosial (bansos), agar bantuan dari pemerintah dapat tepat sasaran dan efektif dalam menurunkan angka kemiskinan.
“Mahasiswa bisa membantu di lapangan dengan memverifikasi data masyarakat secara langsung. Jangan sampai bantuan dari pemerintah salah sasaran,” jelasnya.
Selain menyoroti permasalahan sosial, Bupati Jember juga memaparkan sejumlah strategi pembangunan daerah, seperti reaktivasi Bandara Notohadinegoro dan pengembangan kawasan Mangli Flower Garden, sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk menggerakkan roda perekonomian daerah.
“Mulai dari pembangunan flyover atau underpass, hingga pengaktifan kembali bandara di Jember,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Jember juga memberikan perhatian besar terhadap sektor pendidikan. Sebanyak 20.000 beasiswa disiapkan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Berharap mahasiswa peserta KKN dapat menjadi inspirator dan pendamping belajar bagi anak-anak di desa terpencil, terutama yang tinggal di wilayah pinggiran dan kawasan hutan.
“Pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan. Kami ingin mahasiswa bisa menularkan semangat belajar dan berbagi ilmu,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Bupati Jember berpesan agar seluruh mahasiswa menjaga nama baik almamater serta aktif berkoordinasi dengan perangkat desa selama kegiatan berlangsung.
“Kalian adalah wajah kampus di tengah masyarakat. Jaga nama baik almamater dan laporkan semua aktivitas di desa kepada kami,” pungkasnya.
Pewarta : Febri Irawan
Editor : Linda Nurul Hidayah
Post a Comment