Gagas Wisata dan Cegah Stunting, Kordes KKN Karang Bayat: Ini Potensi Besar
Potrait : Kordes Karang Bayat Muhammad Yusuf Hady Aly Ghany,saat diwawancarai usai melakukan rapat program kerja di Balai Desa Minggu (20/7) Fotografer : Febri Irawan
SUMBERBARU,www.lpmmitra.id- Koordinator Desa (Kordes) KKN Kolaboratif 2025 Posko 128, Muhammad Yusuf Hady Aly Ghany, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, memimpin langsung rapat kerja mahasiswa KKN Desa Karang Bayat pada Minggu sore tadi.
Rapat kerja ini menjadi langkah awal penting dalam merumuskan program, menyusun timeline kegiatan, serta mengembangkan Business Model Canvas (BMC) sebagai arah kerja strategis KKN. Selain itu, tim juga mulai menyiapkan materi publikasi seperti poster dan peta potensi desa.
“Tema besar yang diusung adalah Cerdas dan Tangguh Ekonomi Kreatif. Ini merupakan hasil dari observasi lapangan yang menemukan potensi besar di sektor pariwisata berbasis alam dan budaya,” ujarnya saat diwawancarai oleh reporter lpm Mitra, minggu (20/7).
Pria yang akrab disapa Ghany ini menyebutkan bahwa sedikitnya ada lima destinasi unggulan yang siap dikembangkan bersama masyarakat, antara lain Jalur tubing dan arung jeram di aliran Sungai Karang Bayat,Candi Prasasti yang menyimpan nilai sejarah lokal,
Perkebunan kopi dengan cita rasa khas pegunungan,Hutan pinus yang asri dan sejuk, Serta kebun durian seluas 30 hektar yang berpotensi dikembangkan sebagai agrowisata dan produk ekspor desa.
“Kami ingin masyarakat Karang Bayat tidak hanya tahu, tetapi juga melek dan terlibat langsung dalam mengelola potensi wisata desa. Ini bukan hanya soal promosi, tapi soal mengubah cara pandang masyarakat terhadap desa mereka sendiri,” katanya.
Selain potensi wisata, aspek cerdas dalam tema KKN juga menyasar isu stunting, yang masih menjadi persoalan kesehatan krusial di desa. Berdasarkan data yang telah dihimpun oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, angka stunting di wilayah ini memerlukan perhatian serius. Oleh karena itu, kami juga akan melaksanakan program edukasi dan tindak lanjut berbasis data untuk menekan angka stunting serta memperkuat ketahanan keluarga.
“Kami melihat bahwa pembangunan desa tidak bisa dilepaskan dari dua hal penguatan ekonomi dan peningkatan kesadaran kesehatan. Keduanya saling terhubung,” pungkasnya.
Pewarta : Febri Irawan
Editor : Jelita Puspa Dwi Santosa
kelas sahabatkuh
BalasHapus