Ads

Sendal Jepit Yang Meresahkan

 

Fotografer : Kholid Suyanto
Oleh: Kholid Suyanto

Beberapa hari yang lalu, aliansi mahasiswa melakukan audiensi di kantor yayasan Universitas Islam Jember(UIJ). Audiensi tersebut terkait dengan kejelasan bantuan UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang tidak didapatkan oleh Mahasiswa FEBI dan Mahasiswa Tarbiyah.

Namun, penulis kali ini tidak akan membahas audiensi tersebut. Melainkan, mengulas sebuah kebijakan kampus yang terkesan diremehkan, salah satunya kebijakan dalam berpenampilan.

Seperti yang kita ketahui, dalam lingkungan kampus diwajibkan untuk memakai sepatu. Pada saat audiensi berlangsung, salah satu mahasiswa FEBI ingin memasuki kantor yayasan untuk mengikuti audiensi. Sayangnya, ia dilarang masuk dengan alasan memakai sendal jepit. Memang hal itu  tidak dapat dibenarkan.

Tetapi yang menjadi sebuah pertanyaan adalah, Seorang pimpinan kampus yang menghadiri audiensi tersebut, juga tidak menggunakan sepatunya  alias memakai sendal jepit, dan tidak ada seorang pun yang menegur. Tentu, hal tersebut menimbulkan tanda tanya besar bagi mahasiswa yang melihatnya, seakan kebijakan yang selama ini di berikan hanya berlaku bagi mereka saja.

Sungguh tidak adil rasanya jika kebijakan tersebut hanya berlaku sepihak. Hal ini bukanlah untuk yang pertama kalinya, berulang kali dikritisi tetapi tidak digubris. Lalu apa fungsi dari kebijakan kampus? Dibuat hanya untuk dilanggar atau untuk dipatuhi ?

Budaya mendisiplinkan mahasiswa harus diimbangi dengan contoh dari kalangan pimpinan. Percuma saja jika mereka menegur, sedangkan dirinya sendiri juga melanggar aturan tersebut.

Seharusnya sebuah kebijakan haruslah dipatuhi, bukan hanya mahasiswa tetapi juga pejabat kampus yang menjadi sorotan bagi mahasiswa. Jika pemimpin kampus saja melanggar apalagi masyarakatnya?

“Sendal Jepit” Sungguh meresahkan bukan?

 Apa tanggapan kalian mengenai hal ini??


1 komentar:

  1. Coba diperluas lagi referensinya, pertimbangan konteks dan outuputnya juga, sekiranya tdk mencuat mjd polemik berbau provokator.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.