UIJ dari NU untuk Ibu Kota
St
Sholeha
Baru-baru ini Jokowi
meresmikan Nusantara menjadi Ibu Kota Negara yang baru. Dikutip dari
news.detik.com bahwa nama Nusantara diumumkan oleh Kepala Bappenas Suharso
Monoarfa. Pengumuman itu disampaikan saat rapat bersama panja RUU Ibu Kota
Negara (IKN) awal pekan lalu. Ibu kota baru terletak di Kalimantan Timur akan
dihitung Jakarta.
Namun, pembahasan titik
sebenarnya bukan pada pemindahan ibu kota itu. Selain itu tidak ada urusan
dengan hal itu, kapasitas penulis juga belum sampai pembahasan tersebut. Tapi,
pemindahan pusat pemerintahan negara itu memiliki dampak terhadap kampus kita,
Universitas Islam Jember (UIJ). Mahasiswa UIJ mana yang tidak mengetahui jargon
kampus ini. "Dari NU untuk Nusantara", kata yang tidak asing di
dengar telinga penghuni UIJ.
Setiap produk media UIJ
selalu terselip kalimat tersebut. Seakan-akan sudah menjadi identitas bahwa
kampus ini dibentuk oleh Nahdlatul Ulama untuk Nusantara. Masalahnya, ketika
nama nusantara dicatut sebagai nama ibu kota yang baru maka wilayah nusantara
semakin sempit. Selain itu, tidak mungkin dong UIJ dibentuk NU untuk Kalimantan
Timur saja. Karena sekarang, ketika menyebut nama Nusantara maka secara
otomatis adalah sebagian wilayah kecil dari Indonesia saja.
Pejabat kampus harus segera mengambil tindakan
cepat untuk masalah tersebut. Sebab jika tidak, logika penulis gambarkan,
jargon menjadi sulit dicerna. Yaitu “Universitas Islam Jember dari NU untuk Ibu
Kota”. Hal kecil tapi memiliki dampak yang serius di masa depan. *) Penulis
merupakan Anggota Aktif LPM Mitra dan saat ini masih duduk di semester 5 Prodi
Pendidikan Biologi
Opini
Dipublikasikan pada : 24 Januari 2022
Post a Comment